Powered by Blogger.

Tuesday, 29 May 2012

" More you expect from them, more nothing you will get." Pepatah inilah yang mungkin hinggap di setiap guru di dunia ini. Emang bener sih, semakin banyak tugas atau semakin banyak waktu untuk mengerjakan tugas itu malah para murid ngelunjak dan gak ngerjain apa-apa begitu tugasnya ditagih. Sebenernya kenapa sih kok kayak gini. Apa memang hukum alam? Ooh, kita tidak bisa percaya semudah itu, mari kita teliti.








1. Tidak mengerjakan Tugas Berarti Menyelamatkan Dunia
Hah? Iyalah.. dengan meminimalisir tugas yang dikerjakan berarti juga meminimalisir jumlah kertas yang digunakan. Nah, kertas terbuat dari apa? pohon. Yap, berarti kita membantu kampanye go green yang dijalankan pemerintah saat ini. Dan tentu saja dapat menekan laju pemanasan global, mulia yah.

2. Ada tugas lain yang lebih diproitaskan
Banyak anak-anak juga lebih mementingkan tugas dari mata pelajaran lain untuk dikerjakan, dan karena itu mungkin satu atau dua tugas keteteran. Mereka mengesampingkan tugas lain karena mungkin gurunya galak atau itu adalah tugas penting yang sangat berpengaruh buat nilai akhir.

3. Lupa
Namanya manusia tidak selalu luput dari kesalahan. Perihal lupa macam begini emang udah umum di kalangan anak muda. Tapi ada dua jenis lupa menurut gue. Lupa beneran sama lupa brengsek. Kalo lupa beneran artinya orang tersebut bener-bener lupa dan ga inget sama sekali soal tugas yang disuruh karena ada urusan lain yang sedang dia pikirkan. Tapi kalo yang namanya lupa brengsek itu artinya dia sebenernya gak peduli sama tugas yang ada jadi dia bilang aja lupa supaya bsia ngumpulin telat, ckck.

4. Ga kenapa-kenapa males aja.
*no comment*

0 comments:

Post a Comment